nusakini.com-Jakarta-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengajak warga masyarakat Jakarta khususnya Jakarta Selatan agar peduli terhadap pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu), yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang. 

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Bawaslu) Selatan Muchtar Taufiq, Jumat (28/9). Muchtar mengatakan, dirinya ingin merubah pola pikir masyarakat dalam hal kepemiluan. Pasalnya, secara subtantif pesta demokrasi secara serentak tahun 2019 ini adalah hajatan bersama. 

• Transjakarta Modifikasi Layanan Mikrotrans JAK78
• Normalisasi Saluran di Jalan Iskandar Muda Ditarget Rampung Akhir Bulan Ini
• Nakertransgi Jaktim Kembali Gelar Pelatihan SIM A
• Sanca 2,5 Meter Diamankan dari Rumah Warga
• Rintik Hujan Diprediksi Basahi Sebagian Jakarta Hari Ini

"Dengan ketidakpedulian kita terhadap momentum ini berarti kita sudah menafikan diri kita sendiri, di mana ketika kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat akan berimbas kepada individu-individu masyarakat itu sendiri," kata Muchtar. 

Mengenai partisipatif, sambung Muchtar, Bawaslu Jakarta Selatan secara aktif telah melakukan sosialisasi kepada stakeholder dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, sebagai wujud dari tugas yang diberikan dan diperintahkan oleh undang-undang. "Di sini kami lebih menekankan tindakan pencegahan dibanding penindakan," tuturnya. 

Dalam hal ini, lanjutnya, peran Bawaslu mempunyai kewenangan besar dalam menangani masalah-masalah pelanggaran yang terjadi pada Pemilu. "Merujuk kepada UU No. 7 Tahun 2017, yang mana secara fungsi Bawaslu hari ini bisa menjadi legislator, eksekutor dan yudikator, dalam hal penyelesaian sengketa pemilu dan tindak pidana pemilu," jelasnya. Muchtar menambahkan, pengawasan ini sangat penting, dikarenakan banyaknya tindakan-tindakan pelanggaran terhadap Pemilu. 

"Tugas kita sebagai masyarakat juga harus berperan aktif dalam pengawasan mulai daftar pemilih yang kemungkinan belum terakomodir dalam DPT. Kalau hasil Pemilu kurang baik hal ini berbanding lurus dengan partisipasi dari pengawasan masyarakat yang kurang aktif," tandasnya. (p/ab)